Pembahasan berikut ini terkait "Marah". Saya
tujukan untuk diri saya sendiri serta saudara muslim secara umum agar terhindar
dari keburukan sifat Marah ini. Semoga Alloh menjaga kita sekalian dari
keburukan sifat Marah ini. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wa
sallam, “Berilah saya nasihat.”Beliau shollallohu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah.” Lelaki
itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab,“Jangan
marah.” (HR. Bukhari). Imam Nawawi rohimahulloh mengatakan,
“Makna jangan marah yaitu janganlah kamu tumpahkan kemarahanmu. Larangan ini bukan tertuju kepada rasa marah itu sendiri.
Karena pada hakikatnya marah adalah tabi’at manusia, yang tidak mungkin bisa
dihilangkan dari perasaan manusia.”
Rasulullah shollallohu
‘alaihi wa sallam juga pernah menasihatkan,“Apabila salah seorang
dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka hendaknya dia duduk. Kalau
marahnya belum juga hilang maka hendaknya dia berbaring.” (HR. Ahmad,
Shohih)
Dahulu ada juga
seorang lelaki yang datang menemui Rosulullohshollallohu ‘alaihi wa sallam dan
mengatakan, “Wahai Rosululloh, ajarkanlah kepada saya sebuah ilmu yang
bisa mendekatkan saya ke surga dan menjauhkan dari neraka.” Maka
beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan
tumpahkan kemarahanmu. Niscaya surga akan kau dapatkan.” (HR.
Thobrani, Shohih)
Syaikh Muhammad bin
Shalih Al ‘Utsaimin rohimahulloh juga mengatakan, “Bukanlah
maksud beliau adalah melarang memiliki rasa marah. Karena rasa marah itu bagian
dari tabi’at manusia yang pasti ada. Akan tetapi maksudnya ialah kuasailah
dirimu ketika muncul rasa marah. Supaya kemarahanmu itu tidak menimbulkan
dampak yang tidak baik. Sesungguhnya kemarahan adalah bara api yang dilemparkan
oleh syaithan ke dalam lubuk hati bani Adam. Oleh sebab itulah anda bisa
melihat kalau orang sedang marah maka kedua matanya pun menjadi merah dan urat
lehernya menonjol dan menegang. Bahkan terkadang rambutnya ikut rontok dan
berjatuhan akibat luapan marah. Dan berbagai hal lain yang tidak terpuji timbul
di belakangnya. Sehingga terkadang pelakunya merasa sangat menyesal atas perbuatan yang telah dia lakukan.”
Tips Menanggulangi
Kemarahan
Syaikh Wahiid
Baali hafizhohulloh menyebutkan beberapa tips untuk
menanggulangi marah. Diantaranya ialah:
1.
Membaca ta’awudz yaitu, “A’udzubillahi minasy syaithanir
rajiim”.
2.
Mengingat besarnya pahala orang yang
bisa menahan luapan marahnya.
3.
Mengambil sikap diam, tidak berbicara.
4.
Duduk atau berbaring.
5.
Memikirkan betapa jelek penampilannya
apabila sedang dalam keadaan marah.
6.
Mengingat agungnya balasan bagi orang
yang mau memaafkan kesalahan orang yang bodoh.
7.
Meninggalkan berbagai bentuk celaan,
makian, tuduhan, laknat dan cercaan karena itu semua termasuk perangai
orang-orang bodoh.
Syaikh As Sa’di rohimahulloh mengatakan, “Sebaik-baik
orang ialah yang keinginannya tunduk mengikuti ajaran Rasul shollallohu
‘alaihi wa sallam, yang menjadikan murka dan pembelaannya dilakukan demi
mempertahankan kebenaran dari rongrongan kebatilan. Sedangkan sejelek-jelek
orang ialah yang suka melampiaskan hawa nafsu dan kemarahannya. Laa
haula wa laa quwwata illa billaah” (lihat Durrah Salafiyah).
Sumber: Buletin
At-Tauhid
Penulis: Abu Mushlih
Ari Wahyudi
Artikel www.muslim.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar